Ragam Gaya Penulisan
a. Ragam Ilmiah
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap
sebagai karya ilmiah adalah sebagai berikut (Brotowidjojo, 1988: 15-16).
1. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara
sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
2. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar,
jujur, dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik
penulisan ilmiah, yakni penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas.
3. Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap
langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.
4. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat
dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik
kesimpulan.
5. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai
dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
6. Karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual
sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya
ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, tidak bersifat ambisius dan
berprasangka. Penyajiannya tidak boleh bersifat emotif.
7. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris.
Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa pembenaran dan keyakinan
akan kebenaran karya ilmiah tersebut.
Struktur Karya Ilmiah (Soehardjan, 1997 : 38)
terdiri atas:
1. Judul
2. nama penulis,
3. abstrak,
4. pendahuluan,
5. bahan dan metode,
6. hasil dan pembahasan,
7. kesimpulan,
8. ucapan terima kasih
9. daftar pustaka.
Syarat Kebahasaan Karya Ilmiah
a. Baku
Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia baku baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian
juga, pemilihan kata/istilah, dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan.
b. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia
ragam ilmiah dapat diterima akal.
c. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan dalam tulisan dapat
diukur secara pasti.
d. Tepat
Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang
dimaksudkan oleh penutur atau penulis dan tidak mengandung makna ganda.
e. Denotatif
Kata vang digunakan dipilih sesuai dengan arti
sesungguhnya dan tidak melibatkan perasaan karena sifat ilmu itu objektif
f. Ringkas
Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek
sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan. tetapi
isinya bernas.
g. Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan
dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam paragraf.
Macam-Macam Karya IImiah
a. Karyatulis ialah karya ilmiah yang disusun siswa
Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) untuk melengkapi syarat-syarat mengikuti
Evaluasi Belajar Tahap akhir (EBTA). Karyatulis bersifat pemecahan persoalan
dari suatu tema, sehingga kesimpulan karya tulis memberi sumbangan yang nyata
bagii perkembangan hasil pengolahan mengenai suatu hal dengan mempergunakan
metode-metode ilmiah.
b. Paper ialah hasil penelitian ilmiah yang ditulis
oleh seseorang sebagai bahan pertanggungjawaban yang dibebankan kepadanya.
Kadang-kadang seorang mahasiswa menyusun paper untuk dipertanggungjawabkan
kepada dosennya kalau ia ingin lulus dari sesuatu mata kuliah tertentu. Begitu
pula kadang-kadang seorang pejabat atau seorang ahli diminta membuat paper
untuk bahan seminar atau simposium, kalau ia ditunjuk sebagai pemasaran atau
pembahas utama.
c. Report atau laporan merupakan karya tulis dari
hasil suatu tugas atau penelitian yang diserahkan kepada suatu instansi.
d. Skripsi dan tesis sebenarnya sama, hanya
istilahnya saja yang berbeda. Tetapi ada beberapa pihak yang sengaja membedakan
antara skripsi dengan tesis, dengan alasan isi dan mutu tesis harus lebih baik
daripada skripsi.
e. Desertasi yaitu suatu tulisan ilmiah yang biasaya
dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh gelar doktor dalam suatu cabang
ilmu pengetahuan.
B. RAGAM ILMIAH POPULER
Laras ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang
bersifat ilmiah, tetapi diungkapkan dengan cara penuturan yang mudah
dimengerti. Karya ilmiah populer tidak selalu merupakan hasil penelitian
ilmiah. Tulisan itu dapat berupa petunjuk teknis, pengalaman dan pengamatan
biasa yang diuraikan dengan metode ilmiah. Persyaratan yang berlaku pada karya
lmiah populer sama dengan karya ilmiah. Namun, dalam karya ilmiah populer
terdapat persoalan lain, seperti kritik terhadap pemerintah, analisis terhadap
suatu peristiwa yang sedang populer di tengah masyarakat, jalan keluar bagi
persoalan yang sedang dihadapii masyarakat, atau sekedar informasi baru yang
ingin disampaikan kepada masyarakat.
Perbedaan antara karya ilmiah dengan karya ilmiah
populer lainya terdapat pada struktur penulisan kedua jenis karya ini. Jika
karya ilmiah memiliki struktur yang baku, karya ilmiah populer tidak sebaku
itu. Hal itu karena karya ilmiah populer biasanya disajikan melalui media surat
kabar dan majalah sehingga format penyajiannya mengikuti format yang berlaku
dalam laras jurnalistik.
Karakteristik Karya Ilmiah Populer
1. Opini tentang suatu masalah atau peristiwa
disertai fakta empiris dan teori pendukung.
2. Sarana komunikasi antara ilmuwan dan masyarakat
(orang awam).
3. Gaya bahasa populer atau bahasa media (bahasa
jurnalistik) yaitu sederhana, mudah dipahamii orang awam, singkat, dan efektif.
4. Menerjemahkan bahasa iptek yang sulit ke dalam
bahasa yang mudah dimengerti secara umum.
6. Mudah dicerna karena berkaitan erat dengan
kejadian sehari-hari.
7. Memperkenalkan ilmu atau temuan baru serta
mengaitkan dengan kebutuhan masyarakat.
Struktur Penulisan Karya Ilmiah Populer
1. Judul
2. Nama penulis
3. Pendahuluan (lead)
4. Penghubung pendahuluan dengan isi tulisan, berupa
identifikasi masalah atau pertanyaan
5. Isi tulisan atau uraian yang biasanya terdiri
atas sub-subjudul
6. Penutup; biasanya berupa kesimpulan, ajakan
berbuat sesuatu, atau pertanyaan tanpa jawaban
C. RAGAM PENULISAN POPULER
Ragam penulisan populer biasa juga dikenal dengan
ragam penulisan jurnalistik. Ragam jurnalistik ini sering kita lihat dalam
penulisan berbagai artikel, berita, tajuk rencana, dan lain sebagainya yang
terdapat di dalam Koran ataupun majalah.
Beberapa ahli mengidentifikasi berbagai
karakteristik bahasa jurnalistik sebagai sebuah ragam bahasa khas jurnalistik
yang memiliki beberapa sifat, yaitu: bersifat sederhana, komunikatif, dan
ringkas. Sederhana karena harus dipahami secara mudah; komunikatif karena
jurnalistik harus menyampaikan berita yang tepat; dan ringkas karena
keterbatasan ruang (dalam media cetak) dan keterbatasan waktu (dalam media
elektronik).
Ciri-Ciri Bahasa Jurnalistik
1) Lugas, tidak mendua arti
2) Sederhana, lazim, dan umum
3) Singkat dan padat
4) Sistematis dalam penyajian
5) Berbahasa netral, tidak memihak
6) Menarik
7) Kalimatnya pendek
8) Bentuk kalimatnya aktif
9) Menggunakan bahasa positif
Kandungan penjelasan pada setiap bab-nya
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
bagian ini
berisikan uraian / penjelasan yang berkaitan dengan fenomena-fenomena atau
alasan-alasan yang mendasari mahasiswa/peneliti memilih atau tertarik untuk
meneliti tema yang di tulis
1.2 RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
pada bagian ini peneliti mulai mengidentifikasi,
mambatasi dan selanjutnya merumuskan masalah yang hendak diteliti.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
pada bagian ini peneliti menjelaskan apa tujuan yang
hendak di capai, dan hal ini mengacu pada rumusan masalah dan pertanyaan
penelitian yang di buat sebelumnya
1.4 MANFAAT PENELITIAN
sub bab manfaat penelitian berisi tentang manfaat
penelitian yang dapat di peroleh dari peneliti yang akan di teliti oleh
peneliti tersebut.
1.5 METODE PENELITIAN
bagian ini berisi tentang bagaimana secara ilmiah,
peneliti akan di lakukan. poin - poin penting pada bagian ini adalah:
1.5.1 Objek penelitian = dimana peneliti mencari
atau mendapatkan hasil penelitian
1.5.2 Data / variabel
1.5.3 metode pengumpulan data
1.5.4 hipotesis = dugaan-dugaan
1.5.5 Alat analisis yang digunakan = dengan
deskriptif, kualitatif dan kuantatif
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 KERANGKA TEORI
bagian ini berisikan berbagai pengertian dan
pemahaman mengenai teori yang benar-benar relevan dengan topik dan variabel
2.2 KAJIAN PENELITIAN SEJENIS
bagian ini berisikan kajian peneliti terhadap
hasil-hasil peneliti sejenis atau peneliti yang memiliki kesamaan topik atau
variabel ya ng sedang dan akan di teliti oleh peneliti
2.3 ALAT ANALISIS
bagian ini berisi penjelasan rinci (rumus,
formulasi, langkah-langkah, perhitungan dsb) mengenai berbagai alat analisis
deskiptif dan kuantitatif yang akan di gunakan dalam analisis masalah /
pembahasan.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini lebih mendalam tentang penjelasan pada
1.5 dengan lebih teperinci, jelas dan datanya pun lebih akurat dan terpercaya.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Data dan profil objek penelitian
bagian ini berisikan data dan profil singkat objek
penelitian
4.2 Hasil penelitian dan Analisa / pembahasan
pada bagian ini peneliti mulai menyajikan data dan
hasil peneliti dan mulai menganalisis secara deskiptif(dengan tabel, grafik,
flow, dan sejenisnya)
4.3 Rangkuman hasil penelitian
Berbeda dengan kesimpulan, bagian ini berisikan
rangkuman hasil penelitian, yang umumnya di jelaskan dalam tabel ringkasan
hasil.
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Bagian ini berisikan kesimpulan dari hasil
penelitian peneliti yang merupakan hasil dari jawaban dan pertanyaan yang di
ajukan oleh peneliti
5.2 Saran
Isinya harus di prioritaskan pada saran terhadap
butir-butir kesimpulan yang ada
5.3 Daftar pustaka
berdasarkan daftar referensi yang digunakan
No comments:
Post a Comment