Social Icons

Sunday, January 6, 2013

Ayah Keringatmu Beraroma Surga

-------------------------------------------------------------
Seorang ibu dengan bakti dan ketulusannya
membesarkan anak - apalagi anak perempuan,
berhak mendapatkan surga. "Barangsiapa yang
mencukupi kebutuhan dan mendidik dua anak
perempuan hingga mereka dewasa, maka dia akan
datang pada hari kiamat nanti dalam keadaan aku
dan dia (seperti ini)," dan beliau mengumpulkan jari
jemarinya". (HR. Muslim no. 2631). Bukan itu saja,
Rasulullah pun menyanjung para ibu seperti dalam
hadits: "Bersungguh-sungguhlah dalam berbakti
kepada ibumu, karena sesungguhnya surga itu
berada di bawah kedua kakinya." (HR Imam Ahmad
& Nasa'i). Hadits itu membuktikan betapa
berharganya seorang ibu hingga surga bayarannya
untuk orang yang berbakti padanya.
Begitulah keterhubungan seorang ibu dengan surga.
Lalu, adakah keterhubungan seorang ayah dengan
surga?
Ada peran yang cukup fital yang dimiliki seorang
ayah dalam keluarganya. Peran yang tak kalah
menantang dibanding peran yang dimiliki oleh
seorang ibu. Peran yang sarat tekanan, harus
dihadapi dengan tenaga, pikiran, dan mental.
Bahkan pepatah begitu hebatnya menggambarkan
peran ini dalam kata-kata: "Peras keringat, banting
tulang."
Mencari nafkah. Itu lah peran yang dimiliki oleh
seorang ayah. Sebagai kepala keluarga, seorang ayah
punya tanggung menafkahi anggota keluarganya.
Bahkan sebelum menjadi seorang ayah, seorang
suami punya kewajiban menafkahi istrinya. Seperti
itu peran utama seorang kepala keluarga. Lalu
adakah hubungannya dengan surga?
Jawabannya, ada!!! Pada keringat seorang ayah, ada
pengampunan yang Allah janjikan.
"Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang
tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat".
Maka para sahabat pun bertanya: "Apakah yang
dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?" Beliau
menjawab: "Bersusah payah dalam mencari
nafkah."" (HR. Bukhari)
Ada banyak hadits tentang keutamaan bekerja. Dan
sudah seharusnya kerja keras dan profesional
menjadi attribute seorang mukmin. Karena pada
profesionalisme, ada kecintaan Allah swt di sana.
"Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang
melakukan suatu pekerjaan hendaknya dilakukannya
secara itqon (profesional)". HR Baihaqi dari Siti
Aisyah ra.
Surga sudah selayaknya menjadi balasan bagi
seorang ayah. Bila seorang ayah berada di kantor,
maka ada tekanan yang dihadapinya dari berbagai
penjuru. Tekanan target pekerjaan. Ini hanya sebuah
tekanan normal, biasa ada dalam pekerjaan. Tapi
biasanya ada pula tekanan lain seperti perilaku
atasan yang kurang cocok dengan sang ayah,
perilaku rekan kerja yang suka membuat gesekan
ketidak-harmonisan, juga perilaku bawahan yang
kurang sesuai harapan. Belum lagi bila pekerjaan
yang didapat di kantor itu terasa over load. Tekanan
seperti ini tidak akan diketahui dan dirasakan oleh
seorang anak balita yang gemar bermain, atau anak
remaja yang suka bersenang-senang, juga tak
dirasakan oleh ibu di rumah walau sedang mengeluh
karena anaknya rewel.
Tekanan lain bisa didapat dari susahnya transportasi
ke kantor, hingga penghasilan yang dirasa kurang
memadai buat keluarganya tercinta. Stressfull.
Bila sang ayah adalah seorang pengusaha, maka
lebih hebat lagi tekanannya. Mungkin orang-orang
banyak bercita-cita menjadi pengusaha karena
melihat kesuksesannya, tapi jarang yang melihat
kerja keras seorang pengusaha sebelum menggapai
sukses. Kerja keras itu lah yang dihadapi seorang
ayah.
Seorang pengusaha dihadapkan pada penghasilan
yang tak tetap tiap bulannya. Yang penting memang
tetap berpenghasilan. Seorang ayah pekerja
kantoran bekerja dari pagi sampai sore. Kadang
bekerja lembur. Tapi seorang pengusaha waktu
kerjanya adalah 24 jam sehari. Dalam tidur, ia harus
siap mendapat panggilan telepon dari pelanggannya.
Hal yang susah dimengerti oleh anggota keluarga
lain.
Namun ada ampunan Allah pada kesusah-payahan
itu. Ada kecintaan Allah pada tekanan-tekanan itu.
Rasulullah saw bersabda, "Siapa saja pada malam
hari bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal,
malam itu ia diampuni". (HR. Ibnu Asakir dari Anas)
Atau dalam hadits lain, "Siapa saja pada sore hari
bersusah payah dalam bekerja, maka sore itu ia
diampuni". (HR. Thabrani dan lbnu Abbas). Saat
Rasulullah mencium tangan seorang sahabat yang
melepuh karena bekerja, Rasulullah berkata, "Inilah
tangan yang tak akan disentuh oleh api neraka."
Rasulullah saw juga bersabda, "Sesungguhnya Allah
Ta'ala suka melihat hamba-Nya bersusah payah
dalam mencari rejeki yang halal". (HR. Dailami).
"Sesungguhnya Allah SWT sangat menyukai hamba-
Nya yang Mukmin dan berusaha". (HR. Thabrani dan
Baihaqi dari lbnu 'Umar)
Bahkan, bekerja keras mencari nafkah ini termasuk
bagian dari jihad. "Barangsiapa yang bekerja keras
mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama
dengan pejuang dijaIan Allah 'Azza Wa Jalla". (HR.
Ahmad)
Begitulah, menjadi orang tua berarti kita siap
berjihad. Seorang ibu berjihad dalam rumahnya
membesarkan anak-anaknya. Seorang ayah berjihad
di medan usahanya.
Ayah, engkau terhubung dengan surga melalui kerja
kerasmu. Maka bergembiralah!!!
Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments: